POJOK PROPERTY -- Pasar saham tanah air mulai menunjukkan
sentimen negatif efek dari ditemukannya positif kasus virus corona di
Indonesia. Lalu bagaimana dampaknya kepada sektor properti dan bisnis
turunannya?
Sampai saat ini, bisnis properti tidak terdampak signifikan atas
imbas kasus ini, belum ada pengembang yang sampai menghentikan proyek atau
menunda peluncuran proyek. Namun demikian pengembang tetap berhatihati dan
awas.
Dampak yang paling memungkinkan adalah perlambatan pembangunan.
Vice President PT Metropolitan Kentjana, Jeffry Tanudjaya seperti dilansir
Bisnis.com mengatakan, perlambatan pembangunan bisa terjadi apabila pengembang
menggunakan bahan baku bangunan yang diimpor, terutama dari negara-negara
terdampak wabah.
“Setahu saya belum ada yang berhenti karena selama ini. Walaupun
begitu kita tetap harus waspada, tidak boleh anggap enteng,” ujarnya.
Sementara Direktur Marketing Repower Asia Indonesia Andy
Natanael mengatakan penjualan perseroan tidak bakal terpapar oleh virus corona.
Pasalnya, PT Repower Asia Indonesia Tbk. (REAL) menargetkan penjualan langsung
kepada konsumen akhir.
“Investor mungkin akan
cenderung menahan, tapi target kami kan konsumen akhir yang tidak akan menunda
pembelian karena kebutuhan bukan sekadar investasi,” katanya.
Berbeda dengan sektor real estate, salah satu turunan bisnis
real estate yakni hospitality/perhotelan, mengalami dampak yang cukup berat.
Katadata.co.id mencatat, Anjloknya okupansi hotel hingga angka 40% membawa
dampak yang cukup besar bagi kelangsungan bisnis hotel.
Apalagi bisnis perhotelan memiliki karyawan dan properti dalam
jumlah besar. Beberapa hotel di Batam dan Bali meminta karyawannya untuk cuti di saat permintaan sepi.
“Dalam jangka pendek
mereka lakukan itu. Kalau di atas bulan April masih sepi, apalagi ke depan kita
masuk bulan puasa, ini bahaya,” ujar Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI) Yusran Maulana.
Katadata.co.id
juga melaporkan, industri retail berpotensi kehilangan omzet sebesar US$ 48
juta atau sekitar Rp 652 miliar seiring menurunnya kunjungan turis dari Negeri
Panda dalam dua bulan terakhir. Adapun daerah yang sektor retailnya paling
terdampak adalah Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan, dan
Jakarta.
.
.
Baca Juga:
- Masa cuma 3juta bisa dapet rumah ? - Pesona Salak Gede - Sukabumi
- DP 5 juta bisa Dapat Rumah di Cibinong senilai 450 juta ? - Griya Cluster Cibinong
Posting Komentar
Silahkan berbagi informasi seputar Property dan Kavling Syariah